Mendengar kekasih menikah, seorang pria bunuh diri
Frustasi akibat kekasihnya menikah,
akhirnya sang pria mengambil jalan singkat dengan cara gantung diri.
Inilah yang dilakukan Achmad Ramadhan (20), penduduk Jalan Pasar Lama,
Lingkungan 29 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Medan Sumatera
Utara (Sumut). Achmad Ramadhan, ditemukan warga dalam keadaan tergantung
disalah satu pohon, samping tugu pintu gerbang Jalan Tol Belmera dikawasan
Lingkungan 29 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Sabtu siang
(7/4.2012).
Sedangkan dikawasan lokasi korban gantung diri, warga menemukan tas yang diduga milik korban, sedang dari dalam tas tersebut ditemukan selembar surat udangan atas perkawinan, pacar (kekasih) korban. Fauzi, Kepala Lingkungan 29 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, ketika dijumpai media ini menjelaskan, korban melakukan bunuh diri dengan cara mengantungkan dierinya kesalah satu pohon disamping tugu pintu gerbang jalan tool Belmera, setelah menerima undangan dari pacarnya, yang akan menikah, Minggu (8/4.2012)
" Mungkin mengalami frustasi akibat pacarnya akan menikah, korban yang sudah berpacaran selama satu tahun dengan kekasihnya itu, mengambil jalan pintas dengan bunuh diri, dengan cara melakukan gantung diri," tuturnya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Setelah kerabat korban mengetahui, keluarganya tewas gantung diri langsung menurunkannya dari pepohonan tersebut dan kemudian membawanya kerumah duka, menurut Kepala Lingkungan, mayat korban akan dikebumikan, Minggu siang (8/4.2012). (wbs)
Sedangkan dikawasan lokasi korban gantung diri, warga menemukan tas yang diduga milik korban, sedang dari dalam tas tersebut ditemukan selembar surat udangan atas perkawinan, pacar (kekasih) korban. Fauzi, Kepala Lingkungan 29 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, ketika dijumpai media ini menjelaskan, korban melakukan bunuh diri dengan cara mengantungkan dierinya kesalah satu pohon disamping tugu pintu gerbang jalan tool Belmera, setelah menerima undangan dari pacarnya, yang akan menikah, Minggu (8/4.2012)
" Mungkin mengalami frustasi akibat pacarnya akan menikah, korban yang sudah berpacaran selama satu tahun dengan kekasihnya itu, mengambil jalan pintas dengan bunuh diri, dengan cara melakukan gantung diri," tuturnya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Setelah kerabat korban mengetahui, keluarganya tewas gantung diri langsung menurunkannya dari pepohonan tersebut dan kemudian membawanya kerumah duka, menurut Kepala Lingkungan, mayat korban akan dikebumikan, Minggu siang (8/4.2012). (wbs)
Gadis Bunuh Diri Gara-gara Diputusin Pacar
Medan,
28/5. Indah Permata Sari (20 tahun), seorang gadis warga Dusun-IV Rahayu, Desa
Sidodadi, Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, nekad mengakhiri
hidupnya dengan gantung diri gara-gara diputusin pacar. HARIAN
BERSAMA terbitan Kamis (28/5) pada halaman belakang
memberitakan, korban gantung diri di kamar mandi di rumahnya.
Menurut keterangan, sebelumnya gadis
yang bekerja di salah satu perusahaan travel itu menerima pesan singkat dari
seorang pria. Gadis itu mungkin patah hati karena pesan itu diduga berisi
pernyataan putus hubungan. Korban tewas dengan posisi tergantung di tiang
penyangga. Gadis itu dikenal baik dan ramah serta memiliki banyak teman pria,
sehingga tetangga tidak menduga jika nekad gantung diri.
Remaja 16 Tahun Bunuh Pacar karena Menolak Berhubungan Intim
Seorang remaja di Kabupaten Kutai
Timur, Kalimantan Timur,tega membunuh kekasihnya dengan cara mencekik korban,
Minggu (12/2/2012) hanya karena kesal karena keinginannya tak dipenuhi sang
pacar. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kutai Timur Ajun Komisaris Sugeng
Subagyo mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa kira-kira
pukul 07.00 WITA pagi tadi. Sebelum kejadian itu, orangtua korban sudah mencari
anak gadisnya itu karena semalaman tak kembali ke rumahnya di Desa Marga Mulia,
Kecamatan Kongbeng, Kutai Timur.
Orangtua E kaget setelah menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa di dekat Musala Darul Mutaqqim, Desa Makmur Jaya, Kecamatan Kongbeng, Kutai Timur.
Kepala Polres Kutai Timur Ajung Komisaris Besar Budi Santoso, Minggu di Sangata mengatakan, tersangka HES (16) kesal karena keinginannya untuk berhubungan intim dengan E (14) ditolak oleh korban. "E dibunuh dengan cara mencekik leher karena menolak melayani nafsu birahi pacarnya sendiri yang juga masih di bawah umur, Hepi Eko Susylo (16)," kata Budi, Minggu di Sangata, Kaltim.
Polisi kemudian mendatangi rumah pacar korban dan tersangka pun mengakui perbuatannya. "Dia menolak berhubungan badan, makanya saya cekik lehernya dari belakang dan saat dia terjatuh, saya cekik lagi sampai tidak bernapas," kata tersangka seperti ditirukan oleh Sugeng.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa dua buah telepon selular milik tersangka dan korban. Kedua barang bukti itu ditemukan di rumah tersangka. Polisi juga telah mengirimkan jasad korban RSUD Wahab Syahranie, Samarinda, untuk keperluan otopsi.
Orangtua E kaget setelah menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa di dekat Musala Darul Mutaqqim, Desa Makmur Jaya, Kecamatan Kongbeng, Kutai Timur.
Kepala Polres Kutai Timur Ajung Komisaris Besar Budi Santoso, Minggu di Sangata mengatakan, tersangka HES (16) kesal karena keinginannya untuk berhubungan intim dengan E (14) ditolak oleh korban. "E dibunuh dengan cara mencekik leher karena menolak melayani nafsu birahi pacarnya sendiri yang juga masih di bawah umur, Hepi Eko Susylo (16)," kata Budi, Minggu di Sangata, Kaltim.
Polisi kemudian mendatangi rumah pacar korban dan tersangka pun mengakui perbuatannya. "Dia menolak berhubungan badan, makanya saya cekik lehernya dari belakang dan saat dia terjatuh, saya cekik lagi sampai tidak bernapas," kata tersangka seperti ditirukan oleh Sugeng.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa dua buah telepon selular milik tersangka dan korban. Kedua barang bukti itu ditemukan di rumah tersangka. Polisi juga telah mengirimkan jasad korban RSUD Wahab Syahranie, Samarinda, untuk keperluan otopsi.
Seorang Atlet Panjat Tebing Bunuh Diri Karena Diputus Pacarnya
Putus cinta memang menyakitkan dan
rasa sakit itu bisa dialami siapa saja, tak terkecuali atlet panjat tebing
berikut. Dwi Prasetyo (21), sempat berlatih di GOR Swecapura sebelum mengakhiri
hidupnya. Sebagaimana diungkap oleh seorang saksi mata Banjar Mergan,
Semarapura Kelod bernama I Komang Muliastra (45). Berlatih pukul 18.30 WITA,
Dwi pun akhirnya pulang ke rumahnya. Sesampainya
di rumah, Dwi mandi lalu pergi keluar rumah dan baru kembali ke rumah pukul
23.00 WITA. Sang ayah, Samuji, sempat melihat anaknya pulang dengan wajah
cemberut. Samuji pun sempat menanyai apakah anaknya tersebut lapar.
Tak disangka, beberapa jam kemudian
ia menemukan tubuh Dwi Prasetyo menggantung di kamarnya. Meski sudah dilarikan
ke RSUD Klungkung, anaknya tak tertolong. Dwi pun rencananya akan dimakamkan di
Banyuwangi. Sang mantan pacar, Monica, yang adalah seorang siswi kelas III SMK
Negeri Semarapura mengaku sempat SMS-an dengan korban. Bunyi SMS itu ialah
pernyataan bahwa korban masih mencintai Monica. Tapi balasan Monica, yang
mengaku sudah punya pacar baru membuat hati Dwi sakit. Monica sendiri mengaku
masih mencintai korban yang sempat membanting ponselnya saat diminta putus.
Tapi dirinya terpaksa mengakhiri hubungan lantaran kedua orang tuanya tak
merestui hubungan tersebut.
Hendaknya berpikir dengan akal sehat
meski hati sakit. Putus cinta bukan berarti hidup sudah berakhir. Perjalanan
hidup masih sangat panjang dan penuh arti.
Seorang Ibu Bunuh Pacar Gelapnya
Magelang - seorang ibu rumah
tangga di Magelang, Jawa Tengah, nekad membunuh pacar gelapnya karena sang
pacar menolak untuk menikahinya. Selain menikam tubuh korban dengan senjata
tajam, tersangka juga memotong alat vital korban hingga putus. Murni, seorang
ibu di Magelang, Jawa Tengah, nekad membunuh Nurcholis (26), pria asal
Pucungan, Candirejo, Bodobudur, Magelang, Jawa Tengah yang selama ini menjadi
pacarnya. Murni membunuh Nurcholis
karena korban menolak untuk menikahinya. Jenazah Nurcholis ditemukan Rabu
(25/08) kemarin, dalam kondisi telanjang bulat dipinggir kali Progo,
Mertoyudan, Magelang. Korban tewas secara mengenaskan dengan sejumlah luka
tusukan senjata tajam dibagian dada dan kemaluannya terpotong. Kematian tragis
pria yang sehari-hari bekerja sebagai kusir andong ditempat wisata Candi Borobudur,
membuat kaget keluarga korban dan tidak kuasa menahan tangis.
Kasus pembunuhan yang mengemparkan
warga Kabupaten Magelang ini terbongkar, karena pelaku menyerahkan diri ke
Polsek Borobudur, Magelang. Berdasarkan pengakuan tersangka, peristiwa itu bermula
ketika Selasa lalu, ia diajak kencan oleh korban dan melihat-lihat pemandangan
ditepi sungai Progo. Saat itulah, ia
mengutarakan keinginan yang terpendam sejak lama, agar korban segera
menikahinya. Mendengar permintaan tersangka, korban marah dan mengancam akan
membunuhnya. Karena jengkel dan terancam keselamatan jiwanya, tersangka lalu
mengambil pisau dan langsung menusuk korban. Melihat korban jatuh tersungkur,
tersangka kemudian memotong kemaluan korban dan membuangnya ke rerumpunan
bambu.
Untuk kepentingan penyidikan, hingga
kemarin tersangka masih mendekam di tahanan Polres Magelang.
Seorang Pria Tega Bunuh Pacar Sendiri
Kepolisian
Resor Kota Banjarmasin menetapkan pacar dari korban pembunuhan di Losmen
Kelayan Indah jalan KS Tubun Banjarmasin sebagai pelaku sekaligus tersangka
dalam kasus tersebut. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin,
Kompol Roy Satya Putra SH Sik di Banjarmasin, Minggu (25/3/2012) mengatakan,
saat ini tersangka sedang dalam perawatan medis karena dia juga mengalami luka
tusuk diperkirakan wanita yang juga pacarnya itu sempat melawan sebelum
meninggal dalam keadaan bugil atau tanpa busana.
Kejadian
pembunuhan dengan korban pacar dari tersangka sendiri itu dilakukan di Losmen
Kelayan Indah jalan KS Tubun pada Sabtu (24/3) sekitar pukul 20.00 wita, kamar
06 lantai 2. Sedang untuk tersangka sendiri diketahui berinisial HM alias Madi
(43) yang diduga tega menghabisi nyawa pacar sendiri yang diketahui bernama
Muryati (20) yang mana keduanya sama-sama beralamat di jalan Kuin Selatan
tepatnya di Gang Ami Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.
"Saat ini tersangka Madi sedang mendapat perawatan medis yang diduga
setelah menghabisi nyawa pacarnya sendiri lalu diduga juga mencoba bunuh diri,
karena terlihat ada luka lain selain luka tusuk di bagian perut, Madi saat ini
masih mengalami kritis," terangnya.
Roy terus menambahkan,
motif dari kejadian ini dilatar belakangi kecemburuan yang berlebihan karena
tersangka cemburu buta dan banyak habis membiayai korban yang juga pacarnya
sendiri dan tak tahan melihat korban Muryati yang diperkirakan banyak pacar
selain dirinya sehingga memilih untuk menghabisi nyawa pacarnya itu.
Dari kejadian ini, polisi dari Polresta Banjarmasin telah memeriksa beberapa
saksi yang diketahui berjumlah tujuh orang yang mana saksi iti berasal dari 2
orang tamu yang berdekatan dengan tempat kejadian, dan 5 dari karyawan Losmen
Kelayan Indah.
Saat
ini ketujuh saksi tersebut sudah dimenjalani pemeriksaan oleh pihak penyidik
dari Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, untuk mengetahui motif lebih
dalam kasus pembunuhan tersebut.
Dari kejadian pembunuhan tersebut polisi mengamankan beberapa barang bukti
diantaranya pisau yang digunakan untuk melakukan pembunuhan itu, buku cek in tamu,
dan kamera CCTV, namun kamar tempat kejadian tidak dipasang garis polisi.
"Kamar
06 tidak kita pasang garis polisi, namun untuk sementara kamar tersebut hanya
kita kunci saja, dan kunci dibawa pihak penyidik, setelah pemeriksaan selesai
baru kunci tersebut kita serahkan ke pihak losmen," tutur pria yang murah
senyum itu.
Sekedar
untuk diketahui korban Muryati tewas dengan beberapa luka tusuk dibagian
tubuhnya, sedang untuk tersangka yang juga pacar korban sendiri, kritis karena
mengalami satu luka tusuk dibagian perut dan banyak mengeluarkan darah dari
luka tersebut, demikian Roy.
(Fat/An)
Sepasang Kekasih Bunuh Diri di Hari Valentine
Selasa, 14 Februari 2012 17:31 WIB
Seorang
gadis remaja berusia 16 tahun, mengakhiri hidupnya, karena dijodohkan dengan
orang yang tidak disukainya di hari kasih sayang atau valentine, Selasa
(14/2/2012).
Gadis itu, Mitu Molla ternyata tak sendiri, ikut bersamanya kekasihnya yang masih berusia 17 tahun, Soud Sheikh. Mereka berdua bunuh diri dengan cara melompat dari sebuah menara pemancar di Kabupaten Gopalgani, dengan keadaan tangan terikat.
"Mereka meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Tampaknya mereka berasal dari dua desa yang bertetanggaan, dan memiliki hubungan. Mereka memilih Hari Valentine untuk mengakhiri hidup mereka," kata Inspektur Polisi, Sarojit Biswas, kepada AFP.
Berdasarkan penyelidikan pihaknya, keluarga Mitu, menikahinya dengan seorang pria, yang berumur dua kali dari usianya. Ia dibawa keluarganya dari desa, untuk dipaksa menikahi pria itu. Ia sebenarnya telah menolak untuk dinikahkan, pasalnya hatinya sudah terpaut kepada Soud.
Soud sendiri, merupakan seorang siswa SMA di Ibukota Bangladesh, Dhaka, ia diam-diam kembali ke desa pada Senin malam untuk menjumpai gadis itu.
"Kemungkinan besar, anak laki-laki itu, dan gadis itu berbicara melalui telepon seluler untuk bersama-sama bunuh diri," tuturnya.
Gadis itu, Mitu Molla ternyata tak sendiri, ikut bersamanya kekasihnya yang masih berusia 17 tahun, Soud Sheikh. Mereka berdua bunuh diri dengan cara melompat dari sebuah menara pemancar di Kabupaten Gopalgani, dengan keadaan tangan terikat.
"Mereka meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Tampaknya mereka berasal dari dua desa yang bertetanggaan, dan memiliki hubungan. Mereka memilih Hari Valentine untuk mengakhiri hidup mereka," kata Inspektur Polisi, Sarojit Biswas, kepada AFP.
Berdasarkan penyelidikan pihaknya, keluarga Mitu, menikahinya dengan seorang pria, yang berumur dua kali dari usianya. Ia dibawa keluarganya dari desa, untuk dipaksa menikahi pria itu. Ia sebenarnya telah menolak untuk dinikahkan, pasalnya hatinya sudah terpaut kepada Soud.
Soud sendiri, merupakan seorang siswa SMA di Ibukota Bangladesh, Dhaka, ia diam-diam kembali ke desa pada Senin malam untuk menjumpai gadis itu.
"Kemungkinan besar, anak laki-laki itu, dan gadis itu berbicara melalui telepon seluler untuk bersama-sama bunuh diri," tuturnya.