INILAH.COM, Purwakarta - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Purwakarta akan mengecek sekolah yang siswanya melakukan aksi corat-coret seragam dan konvoi kendaraan setelah merampungkan Ujian Nasional (UN).

Kepala Disdikpora Kabupaten Purwakarta Deddy Effendi mengatakan aksi para pelajar ini di luar kewenangannya. Apalagi, kejadiannya berada di luar lingkungan sekolah. Jika mereka melakukannya di sekolah, pasti akan mendapat teguran. Bahkan, bisa saja kena sanksi keras.

Sampai saat ini, sambung Deddy, pihaknya belum memiliki data pelajar SMK mana saja yang melakukan aksi tersebut. Meski demikian, pihaknya sudah menerima laporannya secara lisan. Hari ini juga, pihaknya akan menginstuksikan Kabid Pendidikan Menengah untuk melakukan pendataan ke setiap SMK.

Aksi para pelajar ini cukup meresahkan, bahkan bisa memancing kerusuhan baik dengan warga ataupun dengan pelajar lainnya. Meski begitu, belum ada laporan mengenai aksi tawuran yang melibatkan pelajar di hari terakhir UN ini.

“Masalah ini akan kami bahas. Jika sudah ada bukti rill, kami akan panggil kepala sekolahnya untuk dikenakan sanksi,” katanya, Rabu (18/4/2012).

Seperti diketahui, hari terakhir pelaksanaan ujian nasional (UN) untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) diwarnai aksi corat coret baju seragam. Selain itu, para siswa ini juga melakukan konvoi kendaraan. Aksi mereka ini dinilai kurang terpuji. Pasalnya, mereka belum dinyatakan lulus.

Dari pantauan INILAH.COM, sekitar pukul 11.00 WIB terlihat puluhan siswa yang mengenakan pakaian putih abu-abu ini tampak bergerombol di sekitaran Jalan Ibrahim Singadilaga, Pasar Hayam, Purwakarta. Tampak terlihat baju putih yang dikenakan mereka sudah kotor penuh dengan coretan cat warna-warni. Bahkan, coretannya nya pun sampai ke rambut Selain itu, terlihat juga sekelompok siswa yang sudah siap berkonvoi kendaraan.[jul]