Tika Dijemput Maut Dua Hari Jelang UN
Kecelakaan tragis merenggut nyawa Tika,
gadis remaja 17 tahun, warga Jalan Kapten Rahmad Buddin, Medan Marelan,
Sabtu (14/4) sekira pukul 16.00 WIB di ruas Jalan Titi Pahlawan, depan
pabrik PT SAS.
Kepalanya hancur terlindas bus karyawan
bernomor polisi BK 7881 DF setelah Tika terjatuh dari sepeda motor Mio
Soul BK 4585 OF yang dikendarainya saat hendak mengelakkan sebuah
lubang.
Padahal seyogianya siswi kelas III SMA Negeri 20 Bagan Deli itu bersama
teman-temannya hari ini, Senin (16/4) mengikuti ujian nasional (UN) di
sekolahnya.
Tetapi Tuhan rupanya berkehendak lain.
Tika yang di mata keluarga dan teman-temannya dikenal sebagai anak yang
baik dan cerdas, harus menghadap Sang Khalik dalam usia yang masih
belia.
Setelah disemayamkan satu malam di rumah
duka, jasad bungsu dari sembilan bersaudara itu dimakamkan di tempat
pemakaman umum Muslim, tak jauh dari rumah duka, Minggu (15/4).
Dari informasi yang dihimpun andalas
menyebutkan, sebelum kecelakaan maut itu terjadi, sore itu Tika yang
mengendarai sepeda motor bermaksud pulang ke rumahnya sehabis membeli es
krim di kawasan Simpang Kantor, Medan Labuhan.
Sewaktu melintas di lokasi kejadian,
Tika mencoba mengelakkan sebuah lubang di badan jalan. Namun Tika justru
tergelincir dan jatuh dari sepeda motornya.
Saat bersamaan, dari belakang, melaju
bus karyawan. Diduga karena jaraknya sudah sangat dekat, bus langsung
menabrak tubuh Tika dan menggilas kepalanya. Tika pun meregang nyawa
dengan kondisi kepala pecah dan otaknya berceceran di aspal badan jalan.
Kejadian itu sontak mengejutkan warga
masyarakat sekitar yang langsung mendatangi lokasi kejadian. Diduga
karena takut dihakimi massa, sopir dan kernek bus, memilih kabur dan
meninggalkan busnya di lokasi kejadian.
Dalam sekejap lokasi kejadian dipenuhi
warga dan para pengguna jalan yang melintas. Beberapa warga berinisiatif
menutup tubuh korban yang terkapar dengan kondisi sangat mengenaskan
itu dengan lembaran kertas koran.
Ruas jalan yang menghubungkan
Marelan-Simpang Kantor itu sempat macet selama jam karena banyaknya
warga yang ingin menyaksikan kejadian itu. Tidak berapa lama kemudian
petugas Satlantas Titi Papan, tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat
kejadian perkara.
Seorang abang kandung korban yang tiba
di lokasi kejadian setelah mendapat kabar kecelakaan maut tersebut
tampak sangat terpukul dan langsung menangis begitu memastikan jasad
gadis remaja itu adalah adiknya.
Tak berapa lama kemudian jasad gadis
manis bertubuh mungil dan berambut panjang itu dia gendong dan dengan
dibonceng sepeda motor lalu jasad korban dibawa ke RSU Wulan Windi di
Pasar V Marelan. Setelah jasad korban dievakuasi, polisi lalu
mengamankan bus dan sepeda motor korban untuk keperluan penyelidikan.
Sementara terhadap sopir bus yang
melarikan diri, Kapos Lantas Titi Papan Iptu J Sinaga mengatakan masih
dalam pengejaran pihak kepolisian.
Sinaga mengatakan jasad Tika dibawa ke
RSU Wulan Windi atas permintaan pihak keluarga korban yang menolak
jasad Tika dibawa ke RSU Pirngadi untuk divisum.
"Setelah ditangani medis di RSU Wulan
Windi, selanjutnya jenajah Tika diserahkan ke pihak keluarga untuk
dimakamkan," kata Sinaga.