Bayern Muenchen vs Real Madrid 2-1: Hasil Liga Champion
Muenchen mengorbankan partai Bundesliga akhir pekan lalu demi “El Clasico-nya Eropa“. Pelatih Jupp Heynckes menyimpan beberapa pemain pilar sehingga FC Holywood cuma ditahan imbang 0-0 oleh Mainz di Allianz Arena. Sebaliknya, meski memakai strategi yang sama, di akhir pekan yang sama, Real Madrid tetap menang 3-1 atas Sporting Gijon.
Kali ini Jose Mourinho cukup berani di awal-awal pertandingan. Ia tidak memakai formasi tiga gelandang bertahan. Sami Khedira dan Xabi Alonso dimainkan di belakang Mesut Ozil. Sementara itu, Karim Benzema mendapatkan jatahnya bergantian dengan Gonzalo Higuain.
Yang unik adalah hadirnya Fabio Coentrao di sisi kiri; tempat yang biasanya menjadi milik Marcelo di laga penting. Sebaliknya, Muenchen memberi kesempatan bagi Thomas Mueller untuk duduk di bangku cadangan hingga menit 61.
Karim Benzema yang pertama kali mengejutkan lini pertahanan lawan. Tembakannya pada menit 7 masih bisa ditepis oleh Manuel Neuer.
Tak ingin tertekan di kandang sendiri, Muenchen mengambil alih inisiatif serangan dan mendapatkan hasilnya di menit 17. Melalui sebuah tendangan sudut, Sergio Ramos gagal mengontrol bola yang terlalu deras mengalir kepadanya. Bola liar dimanfaatkan oleh Franck Ribery untuk melepaskan tembakan keras di dalam kotak penalti.
Unggul 1-0, Bayern tetap mampu tampil lebih agesif. Sebaliknya, Real Madrid yang mengandalkan serangan balik menyamakan kedudukan delapan menit setelah babak kedua.
Pertama, Cristiano Ronaldo menerima umpan cantik Karim Benzema. Tembakannya bisa dipatahkan oleh Manuel Neuer. Bola mentah diterima Ozil. Dilihatnya Benzema yang masuk ke kotak penalti.
Sementara para pemain Muenchen seolah terfokus pada penyerang Prancis, ia mengirimkan umpan kepada Cristiano Ronaldo. CR7 yang tak mungkin menembak dari sudut sempit, mengirimkan umpan dekat untuk Mesut Ozil yang dengan mudah menjebol gawang Muenchen. 1-1.
Bayern yang harus menang, terus menekan dan menekan. Namun, usaha mereka tak kunjung berhasil. Ketika fans di Allianz Arena seolah sudah menyerah, Mario Gomez datang sebagai malaikat penyelamat.
Phillip Lahm sukses menerobos kotak penalti Los Blancos dan mengirimkan umpan yang dicocor sang penyerang internasional Jerman ke gawang Casillas. 2-1; inilah gol ke-12 Gomez dalam 10 partai bersama FC Holywood di Liga Champions.
Real Madrid tak mendapat kesempatan lagi untuk menyamakan kedudukan. Bayern Muenchen sendiri memang layak memenangkan laga. Namun, sebuah gol yang didapatkan Los Blancos dalam laga ini menjadi faktor penting di leg kedua di Santiago Bernabeu pekan depan.
Muenchen | Real Madrid | ||||||||||||||||||||||||||||
15(4) | Tembakan (Tembakan ke Gawang) | 15(4) | |||||||||||||||||||||||||||
20 | Pelanggaran | 14 | |||||||||||||||||||||||||||
6 | Tendangan Sudut | 4 | |||||||||||||||||||||||||||
0 | Offside | 1 | |||||||||||||||||||||||||||
55% | Ball Possession | 45% | |||||||||||||||||||||||||||
3 | Kartu Kuning | 6 | |||||||||||||||||||||||||||
0 | Kartu Merah | 0 | |||||||||||||||||||||||||||
5 | Penyelamatan | 2
Hasil Liga Champion: Chelsea vs Barcelona 1-0Roberto Di Matteo mengulang formasi yang sama saat Chelsea menumpas perlawanan Tottenham Hotspur 5-1, yaitu 4-2-3-1. Perbedaannya, kalau saat Derby London ada Salomon Kalou yang dipaksa menjadi seorang gelandang, kali ini Di Matteo menyebar seluruh gelandang murni terbaiknya: Mikel-Meireles-Lampard-Ramires-plus Juan Mata. Sementara, Didier Drogba digantung di depan. Sebaliknya, Barcelona seolah melupakan El-Clasico. Seluruh pemain terbaik kecuali Gerrard Pique dipasang sebagai starter: 7 jebolan La Masia dan empat pemain Amerika Latin. Seperti biasa, Barcelona menguasai jalannya pertandingan. Mereka melepaskan lebih banyak tembakan, dan mengancam gawang Chelsea lebih awal. Namun, hasil akhir tak ditentukan oleh statistik. Apalagi ketika para pemain Chelsea seolah berani mati hanya untuk menghindarkan bola sejauh mungkin dari gawang Petr Cech. Malam frustrasi yang dialami Barcelona pun mencapai puncaknya di injury time babak pertama. Frank Lampard sukses merampas bola dari Leo Messi. Diumpankannya bola melebar pada Ramires yang berlari secepat angin menuju kotak penalti lawan. Sebuah umpan datar meluncur dan seorang Didier Drogba membunuh Victor Valdes dengan cantik. Lionel Messi dan kawan-kawan memang terlihat banyak melepaskan tembakan, tapi sedikit yang benar-benar membahayakan. Termasuk tandukan Carles Puyol di menit 87 yang bisa diblok olek Petr Cech dan tendangan Pedro Rodriguez yang lebih suka menghantam tepi gawang daripada masuk. Jumlah tembakan Barcelona memang enam kali lipat daripada Chelsea; tapi sejatinya pertandingan sudah selesai pada gol Didier Drogba 45 menit sebelum wasit Felix Brych meniup peluit akhir di Stamford Bridge. Kemenangan 1-0 ini sangat vital bagi The Blues. Mereka akan datang ke Camp Nou dengan kepala tegak. Sebaliknya, Barcelona yang dituntut mencetak dua gol tanpa balas di kandang jika masih ingin meraih gelar Liga Champions ketiga dalam empat tahun terakhir.
|